Dengan dalih pelestarian lingkungan, ada beberapa orang yang menciptakan hunian yang ramah lingkungan. Menghindari beton dan banyaknya kaca misalnya bisa menjadi cara untuk pelestarian lingkungan.
Untuk beberapa kontraktor dan pengembang, peti kemas yang biasa dipakai untuk mengisi barang berat/besar yang akan dikirim menggunakan jalur darat atau laut, merupakan salah satu cara untuk membuat bangunan yang ramah lingkungan, apalagi bila peti kemas tersebut sudah tidak terpakai lagi dan menjadi barang yang bisa diulangfungsikan. Berikut 5 bangunan unik yang terbuat dari peti kemas yang dikutip dari unikgaul.com:
1. Keetwonen, Amsterdam
Keetwonen merupakan komplek rumah tinggal dimana bangunannya terbuat dari peti kemas, terletak di Amsterdam dan merupakan komplek hunian peti kemas terbesar di dunia. Terdiri dari 1000 unit yang proses pembangunannya diawali dari tahun 2005 untuk menyediakan tempat huni/asrama yang layak bagi para pelajar. Bangunan-bangunan ini mempunya ketahanan huni sampai tahun 2016.
Bila dirasakan bangunan peti kemas ini tidak dapat meredam suara dan akan menimbulkan kebisingan, pihak kontraktor (Tempohousing) telah mempersiapkan dinding yang kedap suara. Setiap unitnya terdiri dari kamar mandi, dapur dan balkon ke luar. Di dalam kompleks ini, terdapat pula kafe, pertokoan, studio seni dan bahkan tempat gym.
2. 2+ weekend House, Trebjne, Slovenia
Biro arsitektur dari Slovenia bernama Jure Kotnik Arhitekt mempunyai spesialisasi dengan pembangunan bangunan peti kemas. Dalam desainnya pada proyek yang bernama 2+ Weekend House, mereka mempergunakan peti kemas yang memang diperuntukan untuk tempat tinggal. Karena memang dipersiapkan untuk tempat hunian, Jure Kotnik telah mempersiapkan instalasi listrik dan air sehingga membuat proses pembangunan lebih mudah dan lebih cepat.
Unit ini memiliki 2 lantai bangunan, dengan penempatan peti kemas yang tidak sejajar 1 lantai di bawah dengan lantai di atasnya. Dipersiapkan lantai kayu dengan cat eksterior bangunan berupa polka dot dua warna.
3. Container City, London
Container City, terletak dekat dengan Trinity Bouy Whraft (sebuah mercusuar di kota London) dan berada dekat dengan aliran sungai Thames, menjadi contoh bangunan peti kemas dalam yang terkenal di dunia arsitektur. Container City I mempunya 2 tingkat peti kemas berwarna merah yang disusun sejajar. Kemudian ada Container City II yang terlihat lebih berwarna dengan sentuhan warna-warni, berlantai 5 dengan bentuk bangunan yang tidak sesederhana sepeti Container City I.
Container City ini sudah cukup populer terutama di kalangan artis yang bisa dengan gampang menyewa unit yang palingkecil dengan harga 250 piundsterling selama 1 bulan, sementara unit dengan pemandangan yang bagus bisa mencapai nilai 1500 pounsterling.
4. Port-A-Bach, New Zealand
Adalah Cecile Bonnifait dan William Giesen dari atelier workshop yang menciptakan port-a-bach sebagai peti kemas yang mudah untuk dibongkar pasang. Memiliki dinding yang bisa dibuka yang bisa membuat peti kemas ini tampak lebih luas. Tempat tidur susun dan tempat tidur ganda yang bisa diberfungsi dan sebagai lemari dinding pada saat dilipat merupakan ide cemerlang yang membuat 1 lantai peti kemas ini mempunyai banyak fungsi tanpa harus menghabiskan banyak ruang. Terdapat dapur lengkap dengan tempat cuci piring dan toilet lengkap dengan pancuran air.
Untuk mereka yang ada di Amerika bagian Utara, ada unit yang hamper sama dengan Port-a-bach bernama Ecopods, yang bisa didapatkan dengan harga minimal 26.650 Dollar Kanada.
5. Freitag Shop, Zurich
Freitag Shop tidak hanya pertokoan tertinggi yang terbuat dari peti kemas di dunia, tetapi juga dikategorikan sebagai bangunan tertinggi di Zurich. Memiliki ketinggian 26 meter , Freitag Shop terdiri dari 17 peti kemas bekas . Bagian utama adalah 4 tumpukan peti kemas yang dipakai sebagai tempat utama untuk memamerkan produk toko tersebut dan sisanya dipergunakan untuk gudang dan diantaranya 9 tumpukan peti kemas yang tertinggi yang dijadikan tangga menuju podium toko di peto kemas paling atas dari bangunan tersebut.
Written by: Dede Anna
Menghidupkan Komunikasi, Updated at: 10:48 AM
0 komentar:
Post a Comment