Dengan semakin canggihnya teknologi dan semakin mudahnya akses listrik di berbagai penjuru dunia, kini mestinya tak ada lagi daerah yang tidak terpapar aliran listrik.
Namun ternyata, meski sudah memiliki jaringan listrik, sebuah pulau di benua Eropa masih saja mengalami gelap gulita ketika malam tiba. Saking gelapnya, pulau bernama Sark ini bahkan dijuluki sebagai pulau tergelap di dunia!
Sark Island merupakan salah satu dari gugusan kepulauan di antara Inggris dan Prancis. Pulau ini merupakan salah satu wilayah kekuasaan terakhir kedua negara tersebut di Eropa.
Dikutip dari berjambang.blogspot.com Pada zaman feodal, pulau merupakan properti turun-temurun yang diberikan dari petinggi kepada pengikutnya. Sark Island sendiri diberikan pertama kali oleh oleh Ratu Elizabeth I kepada Seigneur Hellier de Carteret pada tahun 1565 dalam rangka untuk melindunginya dari bajak laut.
Keunikan lain dari pulau ini adalah tidak ada bahkan jalan beraspal. Semua orang mengendarai sepeda sebagai alat transportasi utama. Bahkan ambulans dan mobil pemadam kebakaran ditarik oleh traktor.
Kurangnya mobil dan lampu jalan berarti suasana malam di Sark sangatlah gelap. Dalam beberapa tahun terakhir, warga telah bekerja keras untuk tetap berada dalam kondisi demikian. Bahkan, meski menggunakan jaringan listrik untuk barang elektronik seperti kulkas dan mesin cuci, namun warga pulau ini menolak menggunakan listrik untuk pencahayaan! Bahkan, ketika matahari terbenam, para warga akan menutup tirainya sehingga tidak ada lagi cahaya baik dari dalam maupun luar rumah.
Pada tahun 2011, Sark menjadi pulau pertama di dunia yang berpredikat ‘Dark Sky Island’ dan disertifikasi oleh International Dark Sky Association.
Saat ini, Sark dimiliki oleh seorang insinyur bernama Michael Beaumont, yang membayar hak istimewa tersebut sebesar 1,79 juta poundsterling per tahun. Uniknya, penduduk Sark Island tercatat sebagai warga Inggris, namun pulau ini memiliki undang-undang mereka sendiri dan menetapkan pajak sendiri.
Keunikannya ini menjadikan pulau ini tengah diincar sebagai tempat berlibur oleh para turis yang senang mengunjungi wilayah ekstrim.
Written by: Dede Anna
Menghidupkan Komunikasi, Updated at: 9:57 AM
0 komentar:
Post a Comment